Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran: Hasil Nyata dari Asta Cita Menuju Indonesia Mandiri

Jakarta,  — Genap satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berjalan, arah pembangunan nasional mulai menunjukkan hasil konkret di berbagai sektor. Melalui visi besar Asta Cita, pemerintah menegaskan komitmen terhadap kemandirian, pemerataan, dan keberlanjutan pembangunan di seluruh penjuru Indonesia.

Ketahanan Pangan: Dari Sawah Menuju Kedaulatan

Sektor pangan menjadi bukti paling nyata. Dalam setahun terakhir, produksi beras dan jagung mencetak rekor tertinggi dalam dua dekade, disertai stabilitas harga di tingkat konsumen. Petani kini menikmati peningkatan pendapatan berkat efisiensi rantai distribusi dan dukungan pemerintah terhadap pupuk, benih unggul, hingga fasilitas pascapanen.

Langkah ini menegaskan bahwa kemandirian pangan bukan lagi wacana, melainkan kenyataan yang perlahan terwujud di tengah tantangan global.

Energi Mandiri dan Hilirisasi Industri

Program hilirisasi yang menjadi pilar kedua Asta Cita terus bergulir. Lebih dari Rp190 triliun investasi telah masuk ke sektor pengolahan mineral strategis seperti nikel dan tembaga, mendorong lahirnya industri pemurnian di dalam negeri.

Kebijakan ini bukan hanya menambah nilai ekspor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

“Indonesia kini tak lagi sekadar mengekspor bahan mentah, tapi mulai menguasai nilai tambah industrinya sendiri,” tegas Presiden Prabowo dalam beberapa kesempatan.

Kesejahteraan dan Pemberdayaan Rakyat

Dua program unggulan — Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) — telah menjangkau jutaan masyarakat di berbagai wilayah. Keduanya menjadi simbol nyata kehadiran negara dalam kehidupan rakyat sehari-hari.

Selain itu, keberadaan Koperasi Merah Putih di lebih dari 83.000 titik memberi akses modal dan pasar bagi UMKM serta petani lokal.

Pemerintah juga mempercepat pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mempertegas arah pembangunan yang inklusif dan pro-rakyat.

Investasi dan Pertumbuhan Inklusif

Melalui Badan Pengelola Investasi Danantara, pemerintah berhasil menarik modal besar ke berbagai sektor strategis tanpa mengorbankan stabilitas fiskal.

Pertumbuhan ekonomi nasional pun tetap terjaga di tengah ekspansi program sosial, tercermin dari meningkatnya daya beli, aktivitas ekonomi desa, dan peluang kerja baru.

Menatap Tahun Kedua

Tahun pertama kepemimpinan Prabowo–Gibran menjadi bukti bahwa pembangunan bukan sekadar visi di atas kertas, melainkan kerja terukur yang menghasilkan perubahan nyata.

Asta Cita kini menjadi fondasi kerja bersama menuju Indonesia yang berdaulat atas pangan, energi, dan masa depan ekonominya sendiri.